William Shakespeare, First Folio dan Gossip

William Shakespeare, First Folio dan Gossip

First Folio merupakan edisi pertama serangkaian drama kepunyaan William Shakespeare. Disusun dan diterbitkan di London, Inggris, tahun 1623, tepat tujuh tahun sesudah kematian pujangga besar itu. 

Menjadi sedemikian penting oleh sebab dari 37 drama yang ditulis, 36 di antaranya dimuat dalam First Folio dan dari 36 gubahan tersebut hanya 17 buah saja yang telah dicetak dalam berbagai edisi kuarto semasa Shakespeare masih hidup. Satu gubahan lagi dicetak setelah kepergiannya ke alam baka dan 18 karya lainnya bahkan belum pernah dicetak sama sekali. Jelaslah dunia tidak akan memiliki Macbeth, Julius Caesar, The Tempest, Twelfth Night, Measure for Measure, The Winter’s Tale, Antony and Cleopatra, As You Like it, The Comedy of Errors, The Taming of the Shrew, Coriolanus, Cymbeline, dan beberapa drama lain kalau bukan karena buku First Folio ini.

Sebagian besar drama-drama itu pernah dipentaskan tahun 1599 pada sebuah ruang pentas terbuka di London yang dibangun di tepi selatan Sungai Thames. 

Merakit karangan-karangan peninggalan Shakespeare dan mencetak First Folio adalah proyek rumit yang terbilang mahal.

Mula-mula teks-teks ternama itu dibenahi oleh John Heminge dan Henry Condell, dua rekan aktor sekaligus  teman Shakespeare yang pernah berlakon sebagai ‘Aktor Utama’ pada drama-drama Shakespeare bersama Richard Burbage, Will Kemp dan Shakespeare sendiri dengan cara mengumpulkan beragam catatan yang terserak di mana-mana.  Semisal manuskrip (yang mungkin sekarang sudah hilang), kertas-kertas pegangan para pemain drama, salinan-salinan atau coretan-coretan tidak jelas dan terpotong-potong yang, mungkin saja, hanya didasarkan pada rekonstruksi memorial. Selanjutnya melakukan editing dan mengawasi penuh proses pencetakan First Folio selama 2 tahun. Merumuskannya dalam 3 bagian, yaitu komedi, tragedi dan sejarah. Sebuah keputusan editorial jitu yang membentuk pandangan dunia mengenai ‘Shakespearean Canon’

Selain memuat naskah-naskah drama, First Folio menampilkan pula potret ikonik Shakespeare buatan tangan Martin Droeshout. Ditengarai merupakan salah satu dari hanya dua potret Shakespeare yang ‘sangat mirip’ wajah aslinya. Lainnya adalah patung di monumen makamnya di Gereja Trinity di Stratford-upon-Avon, Inggris. 

Droeshout baru berusia 15 tahun saat Shakespeare wafat. Kecil kemungkinan keduanya benar-benar pernah bertemu. Sehingga, hampir pasti, lukisan itu dibuat berdasarkan ingatan orang lain. Meski demikian, hasil sketsa Droeshout itu disetujui Heminge dan Condell. Mereka menambahkannya dalam First Folio sebagai pelengkap sangat signifikan. 

First Folio Shakespeare memuat 900 halaman, lukisan wajah Shakespeare, beberapa kata pengantar dan puisi. Memiliki berat sekitar 1,8kg dengan tinggi 30cm dan lebar 20cm. Diperkirakan dicetak sebanyak 750 buah. Hanya 233 saja tersisa, di mana 82 buah di antaranya berada di Perpustakaan Folger Shakespeare, 12 buah ada di Universitas Meisei di Tokyo, sementara sisanya lagi tersebar di berbagai tempat di dunia. Canada memiliki 2 buah. Satu eksemplar di Toronto dan 1 lagi sekarang menetap di Vancouver dipunyai oleh UBC – University of British Columbia – yang membelinya dari Balai Lelang Christie’s di New York, Amerika, dengan pendanaan dari Department of Canadian Heritage

Dalam First Folio, jajaran naskah drama dicetak satu demi satu. Tempest adalah yang pertama.Troilus dan Cressida muncul di First Folio, tetapi tidak tercantum dalam Daftar Isi. Sedangkan Two Noble Kinsmen dan Pericles tidak ada di Folio Pertama. Entah mengapa begitu. Barangkali karena Shakespeare berkolaborasi dalam dua drama ini dan, pada tahun 1623, Shakespeare belum dianggap sebagai penulisnya.

Sebelum tahun 1623, 19 drama Shakespeare diterbitkan berbentuk kuarto—buku-buku kecil yang dibuat dari melipat lembaran-lembaran kertas besar menjadi empat bagian. Diicetak di atas kertas murah dan dijual dalam bentuk lembaran tanpa dibundel, sebab tidak dimaksudkan untuk bertahan dengan jangka waktu lama.

Sebaliknya, Folio adalah istilah untuk sebuah buku besar yang dibuat dengan cara melipat lembaran kertas hanya sekali. Folio juga merupakan kata yang digunakan untuk menggambarkan perkiraan ukuran sebuah buku. Buku besar dan mahal yang dipandang sebagai barang prestise, karena itu biasanya disediakan untuk dokumen kerajaan, agama atau referensi. 

First Folio Shakespeare adalah folio pertama yang pernah diterbitkan di Inggris yang dikhususkan untuk drama. Drama tidak dianggap sastra pada saat itu.

Catatan pada halaman judul dalam First Folio yang menyatakan bahwa drama-drama ini “Diterbitkan sesuai dengan Salinan Asli yang Sebenarnya” tampaknya menunjukkan bahwa produser First Folio ini ingin para pembacanya mengetahui bahwa drama-drama ini adalah “hal yang nyata” dan bukan versi yang tidak sah.

First Folio Shakespeare yang sudah jadi dalam balutan kulit anak sapi berharga sekitar £1 pada tahun 1623. Saat ini, kira-kira, setara $150-$200. 

Pada tahun 2001, First Folio dijual di Balai Lelang Christies dengan harga lebih dari $6,1 juta dan penjualan First Folio pada tahun 2006 di Sotheby’s seharga $5,2 juta.

Shakespeare tak cuma berceloteh soal manusia dan kemanusiaan, tetapi bahkan menemukan sekitar 1700 kata yang masih digunakan dalam bahasa Inggris sehari-hari sampai sekarang. Beberapa di antaranya adalah generous, birthplace, negotiate, bedroom, dan … gossip!

Belum ditemukannya salinan naskah drama yang ditulis dengan tulisan tangan Shakespeare langsung, menjadikan First Folio sebagai hal paling dekat yang dimiliki dunia ini dengan drama gubahan Shakespeare. Selain itu, cara First Folio ini dicetak dan ditangani selama berabad-abad, menjadikannya tidak ada dua First Folio yang sama!

Silakan mengunjungi Vancouver Art Gallery untuk melihat satu eksemplar dari First Folio yang kini menjadi milik UBC. Terbuka bagi umum mulai tanggal 15 Januari sampai 20 Maret 2022.

Daderot, CC0, via Wikimedia Commons

Back to Top