Teh. Hal bersahaja namun sarat dengan cerita panjang tentang tradisi ribuan tahun.
Data paling awal yang terekam mengenai teh ada pada abad ke-3 Masehi dalam sebuah kitab medis yang ditulis oleh Hua To, seorang tabib terkenal di penghujung jaman Dinasti Han (206 SM—220 M), dinasti keemasan dalam kekaisaran Tiongkok.
Semenjak itu, dari generasi ke generasi, teh menyebar ke seluruh dunia. Sekaligus mendapat pengakuan bahwa teh telah masuk dalam agenda rutin perawatan diri sehari-hari.
Selanjutnya menjadi tak penting lagi, apakah lebih suka chai India, matcha Jepang, British Earl Grey, atau teh Gopek Slawi. Lebih menikmatinya dari gelas porselen atau menyeduhnya dalam poci tanah liat, maka menyeruput teh adalah kesempatan berharga untuk memberi jeda pada kesibukan dan meningkatkan apresiasi terhadap sesuatu yang sederhana.
Berikut ini, para pakar teh asal Canada membagikan wawasan mereka tentang cara mudah menjadikan teh sebagai bagian untuk menyempurnakan perawatan diri.
Pilih campuran teh yang tepat
Apabila lebih suka minum teh di pagi hari, maka pilihlah teh varietas hitam yang mengandung rempah-rempah atau jeruk untuk membangkitkan semangat, ujar Sébastien Boirié dari Teh Kusmi-Canada. Teh Kusmi (Kusmi Tea) adalah merk teh ternama yang telah ada sejak tahun 1867 dan berpusat di Paris, Perancis.
Sebaliknya, bila secangkir teh menjadi bagian dari rutinitas malam hari, maka menyesap teh tanpa kafein akan meredam pikiran yang ruwet agar siap terlelap, sehingga kesejahteraan emosional terjaga.
Cari tahu bahan dasar teh
Orang bijak berkata bahwa tubuh selaksa kuil. Perlu mengetahui dan memikirkan apa yang hendak dimasukkan ke dalamnya. Sheena Brady, pendiri Tease Tea yang berbasis di Ottawa, menyarankan untuk menyeduh teh yang terbuat dari daun teh organik. Kalaupun memutuskan minum teh yang sudah dikemas dalam kantong, pastikan agar kantong teh tersebut tidak dikelantang (tanpa pemutih/unbleached) dan dibuat dari bahan tanaman teh organik.
Selain itu, menentukan membeli label teh yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan, keadilan sosial serta pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya mengakibatkan kesehatan jiwa raga, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian pada dunia.

Perhatikan suhu air
Urutan teratas dalam metode menyiapkan secangkir teh yang sempurna adalah memastikan suhu air yang tepat, tutur Samantha Payne, pakar teh asal Ontario. Jika air mendidih langsung dituangkan di atas daun teh, bisa mencetuskan rasa pahit sehingga dapat mengurangi manfaat sehatnya.
Aturan yang akurat untuk teh putih atau hijau adalah mencampurnya selama 2 hingga 3 menit dengan air pada suhu tidak lebih dari 75-80 derajat Celcius. Sementara untuk teh hitam, bisa dilakukan selama 3 hingga 4 menit pada suhu 85-90 derajat Celcius.
Kesadaran penuh di sini-kini
Dari mendengarkan bunyi air mendidih, menuangnya ke cangkir, mengaduknya lalu menyesapnya, maka setiap gerakan dalam menikmati teh adalah kesempatan untuk memperhatikan diri sendiri dan menimbulkan kesadaran penuh di sini-kini (present moment).
“Perhatikan semua tindakan dan fokuslah dengan menghirup aroma teh yang segar”, kata Brady. “Salah satu nilai dasar yang terkandung saat minum teh adalah memungkinkan adanya momen kontemplatif untuk pribadi tanpa gangguan eksternal lainnya. Meluangkan waktu untuk menyiapkan secangkir teh adalah lebih dari sekadar memuaskan dahaga”.
Ramuan yang baik untuk berendam
Ramuan teh yang sempurna tidak hanya berlaku di dalam cangkir, namun juga bisa diterapkan untuk bak mandi. Berkat antioksidan tingkat tinggi yang terkandung di dalamnya, teh memiliki manfaat teramat baik bagi kulit. Boirié memberi saran supaya menambahkan 6 sendok makan teh hijau melati atau teh hijau almond dalam air bak mandi untuk berendam santai.
Teh kini telah menjadi bagian dari kebudayaan dan sosial. Menyeduh teh merupakan taktik bagus untuk memfasilitasi percakapan penting, cara gampang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan upaya murah dalam menjaga suasana hati di hari yang melelahkan.
Selamat minum teh!
Photo by 五玄土 ORIENTO on Unsplash