Raincouver Bertutur

Raincouver Bertutur

Hujan/Hujan/Alangkah senangnya/Mengenakan jas hujan/Pakai payung berbunga/Ayo kawan ikutlah serta/Hujan bukan halangan/Pergi sekolah/ 

Hujan/Hujan/Sepanjang hari/Daun-daun di dahan/Tampak riang menari/Ayo kawan ikutlah serta/Hujan bukan halangan/Pergi sekolah/

Hujan/Hujan/Tiada henti/Air lumpur menggenang/Asal jalan hati-hati/Ayo kawan ikutlah serta/Hujan bukan halangan/Pergi sekolah/

Lagu anak-anak berirama riang ciptaan Pranadjaja, salah satu legenda guru musik Indonesia, berjudul “Hujan Bukan Halangan” itu bertutur agar tak menjadikan hujan sebagai hambatan berkegiatan. 

Adalah hal biasa menyaksikan lalu-lalang manusia di Vancouver mengenggam gagang payung di satu tangan sembari menjinjing tas penuh cipratan air di tangan lainnya. 

Vancouverites, sebutan bagi penduduk Vancouver, menamai kotanya Raincouver bukan tanpa alasan. Dibandingkan kota-kota lainnya di Canada, kota ini memang menerima lebih banyak hujan. Rata-rata 160 hari dalam setahun. Itulah pula, barangkali, yang membuat Vancouver begitu hijau. 

Hujan tak melulu lebat, terkadang hanya rintik dan November selalu menjadi bulan paling basah. 

Berdasarkan penelitian, inilah beberapa manfaat sehat berjalan menembus hujan:

1. Membuat Rileks

Saat hujan, sebagian orang memilih tinggal di dalam rumah. Sehingga area trotoar lebih sepi dan seperti dimiliki seorang diri. Bisa berjalan tidak tergesa-gesa, tidak ada kemungkinan bersenggolan, untuk kemudian menikmati keheningan. Rileks. Sebuah kata yang, mungkin, paling dibutuhkan di tahun 2020 ini. Hanya langkah kaki sendiri dan rinai hujan. 

2. Membakar Banyak Kalori

Seorang peneliti asal Jepang telah menerbitkan artikel di International Journal of Sports Medicine yang membuktikan bahwa seseorang yang melakukan kegiatan fisik dalam cuaca dingin dan hujan, membakar kalorinya lebih banyak daripada ketika melakukan kegiatan yang sama saat cuaca biasa. 

3. Menjadi Lebih Sehat

Kelembaban udara yang tinggi ketika hujan turut membantu menjaga kulit tetap segar, muda dan kenyal. Selain itu, diyakini pula dari berbagai riset, bahwa pada saat tingkat kelembaban berkisar 43% atau lebih tinggi, maka hampir ¾ partikel virus di udara menjelma lemah dan tak berdaya. 

Baca juga:  Sambel? It’s An Excellent Idea

4. Memperoleh Udara Bersih dan Segar

Studi dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) yang dimuat dalam jurnal Atmospheric Chemistry and Physics menunjukkan bahwa udara lebih bersih terjadi selama dan setelah hujan. Hal tersebut karena tetesan-tetesan hujan yang turun dari langit memiliki kemampuan menarik ratusan partikel polutan dan bakteri-bakteri di udara, sebelum akhirnya jatuh ke tanah. 

5. Memunculkan Suasana Romantis

Tak terhitung banyaknya lagu dan puisi tercipta dengan inspirasi dari hujan, sebuah momen yang diakui bagus untuk meraup waktu berkualitas beserta orang-orang tercinta atau hewan peliharaan kesayangan. Berbagi canda sambil basah-basahan. 

6. Menenangkan

Bersama debur ombak dan kicauan burung, bunyi hujan pun tergolong dalam ‘White Noise’.  Menebar efek menenteramkan, menjernihkan pikiran sekaligus meredakan gelisah. Bahkan telah ada beberapa aplikasi untuk ‘White Noise’. Namun mendengarkannya secara langsung pastilah lebih membahagiakan. 

7. Menyerap Petrichor Sepuasnya

Wangi tanah basah merasuki rongga hidung selama hujan dan sesudahnya. Itulah Petrichor. Didokumentasikan pertama kalinya oleh 2 ilmuwan asal Australia di tahun 1964. Merupakan hasil percampuran antara air hujan dengan senyawa tertentu seperti minyak tumbuh-tumbuhan, Ozon dan bakteri-bakteri dari dalam tanah.

8. Menawarkan Petualangan Perenungan 

Semuanya mendadak berbeda di hari hujan. Mendung menggelayut. Awan Kelabu. Pantulan lampu jalan pada genangan air. Entah bagaimana, dapat mendorong untuk melihat masalah kehidupan, tantangan dan berbagai misteri keseharian lainnya dari sudut pandang berbeda.

Cover Photo by Franz Harvin Aceituna on Unsplash

Back to Top