Pudjasera Piknik 2019

Pudjasera Piknik 2019

Winter 2016. 

Salju reras menderas. Dua orang duduk berbincang di dalam sebuah restoran cepat saji di pojok perempatan jalan Kingsway. Bersiasat tentang wadah berkumpul bagi komunitas Indonesia yang efektif, gampang, mengakrabkan, berumur panjang berbalut nuansa riang gembira. Lalu terbersit ide sebuah gelanggang yang dipenuhi aneka makanan khas Indonesia. Semua boleh datang. Siapapun bisa berpartisipasi. Peserta dan penyelenggara sama-sama mendapat laba. Jelang petang, PUDJASERA lahir. Sebuah kata singkatan dari Pusat Djadjan Serba Ada

Foto: KJRI Vancouver

Pudjasera 2018

Pertama kali digelar di sebuah aula Gereja di area New Westminster, 15 April 2017, Pudjasera kini telah memasuki tahun kedua. Permai BC (Persatuan Masyarakat Indonesia โ€“ British Columbia) setia menjadi tuan rumah. Sudah banyak hidangan Nusantara tersaji dari tangan-tangan trampil. Penyedia kuliner dan pecinta kuliner telah saling terhubung sesuai selera. Sehingga kini, tak payah lagi mengulik di mana harus menikmati Rawon, Gudeg, Sate Padang, Sambel Roa, Martabak Manis, Tahu Gejrot, Bakso, Kue Lapis, Lemper, Sego Liwet, Asinan, Es Blewah, Soto Betawi, Rujak, Siomay atau Rempeyek Kacang yang krenyes-krenyes. Cukup mendatangi lokasi Pudjasera yang diadakan setiap 3 โ€” 4 bulan sekali, maka kerinduan pada kampung halaman bisa sedikit teratasi.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, Pudjasera dilaksanakan di alam terbuka (outdoor) dan dihelat bersama antara Permai BC dan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Vancouver. Mengambil lokasi di Stanley Park, kawasan seluas 400 hektar yang pernah mendapat predikat Best Park in The World 2014 dari Travellersโ€™ Choice pada aplikasi Tripadvisor.

Pudjasera Piknik 2019
Lomba Anak HUT ke 74 RI

Foto: Matthew Riyanto

Baca juga:  Sirup Maple Menguak Pagi

Foto: Kemal Wahju

Acara kali ini dibarengi pula dengan berbagai lomba untuk anak-anak dan keluarga dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan ke 74 Indonesia. Sehingga suasana sore itu betul-betul riuh rendah oleh gelak tawa. Saling menanyakan kabar. Saling berangkulan dan bertukar cerita. Sumringah.

Semua yang hadir bersorak-sorai memberi semangat kepada yang bertanding mengeluarkan bola dari dalam kardus, makan kerupuk, jalan menggunakan bakiak, sembari melahap Nasi Padang, Mie Aceh Campur, Ayam Plecing, Soto Padang, Tempe Bacem, Ayam Taliwang serta mereguk kesegaran Es Dawet Ayu dan Kopi Gula Aren, sajian dari Panasbung, Shellyโ€™s Kitchen, Warung Jajan dan GuysCook

Memiliki lebih dari 200 juta penduduk, di lebih dari 17.000 pulau, dengan 737 bahasa di lebih dari 300 kelompok etnik, maka pada budaya, karya seni dan keragaman makanan dengan banyak  rasa inilah, sejatinya, seluruh kekuatan kebangsaan Indonesia bertumpu.

Sebab ketika bercerita tentang Indonesia adalah cerita bukan hanya diri sendiri.

Sebab ketika menghayati Indonesia adalah menghayati lebih dari sekedar kisah milik sendiri.

Dirgahayu Indonesia!

Back to Top