Berbekal peralatan dapur dari emas, para Dewa – Dewi pemelihara kue-kue kering dan sajian penutup berduyun-duyun turun ke bumi. Mereka menetap di Prancis lalu mengajari cara membuat Meringue yang lumer, Mousse yang lembut, Choux à la Crème yang renyah dan Crème Brûlées yang legit kepada penduduk setempat. Hasilnya adalah French Pastry seperti yang kita kenal.
Tamat.
Begitu biasanya jawaban yang terdengar sewaktu pertanyaan “Mengapa kue-kue Prancis sedemikian lezatnya” terlontar. Terkesan mengada-ada namun itu karena dunia menyetujui betapa spektakulernya kue-kue negara asal perupa Claude Monet. Kata “dessert” pun berasal dari bahasa Prancis “desservir”. Memiliki arti “to clear the table”.
Tentu saja semuanya bukan terjadi semalam. Butuh berabad-abad untuk menyempurnakan resep-resep hingga meretas karakteristik kenikmatan yang disepakati banyak orang.
Semuanya dimulai karena adanya keinginan menyajikan sesuatu yang manis seusai makan di mana buah-buahan dan keju tidak cukup lagi menjadi penutup. Régnaut-Barbon mengawalinya tahun 1270 dengan membuat Oublies, cikal-bakal manisan ala Prancis.
Semenjak itulah kue-kue serta penganan penutup terus lahir dan berkembang seiring keseharian masyarakat. The Puff Pastry dibuat tahun 1540 oleh Popelini, koki handal kepercayaan Queen Catherine de Medici. Pada 1566, muncul Confectioners. Berikutnya adalah penemuan Foliated Pastry tahun 1630. Tahun 1638, Prancis mencicipi Tartelettes Amandine pertama kali. Vatel, juru masak The Prince of Condé. menciptakan Whipped Cream tahun 1660. Pabrik Nougat hadir tahun 1778 dan tahun 1793 Macarons diwujudkan. Tahun 1808 Brioche menjadi kue sangat populer di Prancis. The Ganache menyeruak tahun 1850. Christmas Log dihasilkan tahun 1879, Candied Chesnuts tenar tahun 1882, Tarte Bourdalove (French Pear Tart) tampil tahun 1890 dan akhirnya pintu pabrik Es Krim pertama di Prancis dibuka tahun 1924.
Terlihat jelas rentang waktu 700 tahun sejak era Régnaut-Barbon untuk menggenapi keutuhan French Pastry yang istimewa.
Crème Brûlée

Photo by MadMax Chef on Unsplash
Secara harfiah berarti “Krim Gosong”. Sekilas nampak sederhana. Hanya puding vanilla polos dengan topping gula yang dikaramelisasi menggunakan nyala api langsung. Namun saat mencicipinya, kesederhanaan bukan lagi kata pertama yang terlintas dalam pikiran. Gula karamel di atasnya membuat sajian penutup berjenis krim custard ini begitu sempurna.
Dacquois

Photo by Quin Engle on Unsplash
Bertekstur ringan, kue ini penuh lapisan meringue hazelnut-almond, buttercream atau whipped cream dan ganache. Namanya berasal dari ‘Dax’, sebuah kota sebelah Barat Daya Prancis.
Mille Feuille

Photo by Dilyara Garifullina on Unsplash
Diucapkan ‘Mil Fowyee’, secara harfiah berarti “Seribu Lembar”. Dikenal dengan nama lain Napoleon Cake, makanan penutup ini berlapis-lapis banyaknya. Dibuat menggunakan puff pastry lalu diisi la crème pâtissière, irisan almond dan icing fondant sebagai lapisan penutup. Terdengar bagai hidangan surgawi? Sudah pasti lebih enak dari kedengarannya.
Choux Pastry

Photo by Jordane Mathieu on Unsplash
Hanya memiliki 4 bahan dasar, yaitu mentega, telur, air dan tepung. Meski begitu, jenis penganan penutup ini bisa menjelma keajaiban lain, yaitu Profiteroles, Éclair dan Choux à la crème.
Mousse

Photo by ABHISHEK HAJARE on Unsplash
Tidak ada yang bisa mengalahkan kelembutan Mousse milik Prancis. Tekstur yang halus adalah hasil dari mencampurkan putih telur, gula dan kuning telur dengan ketepatan ideal. Tidak ada rahasia lain selain harus mempelajari cara mencampur semua bahan – seberapa cepat mengaduknya, seberapa lama waktunya serta mengetahui secara pasti kapan untuk berhenti dan kapan harus mengaduk lagi.
Madeleines

Photo by Jordane Mathieu on Unsplash
Kue mungil berwujud cangkang lonjong dengan rasa mentega teramat kuat. Bertekstur lembut di bagian dalam dan renyah di bagian luar. Suguhan sempurna untuk dinikmati dengan teh atau kopi. Menikmatinya seperti melayang ke tempat di mana semua impian menjelma kenyataan.
Tarte Tatin

Diyakini bahwa hidangan ini dibuat secara tidak sengaja. Namun kesudahannya justru menjadi makanan penutup ciri khas Hôtel Tatin yang terkenal di Lamotte-Beuvron, Prancis. Meski secara tradisional, Tarte Tatin menggunakan apel karamel yang dimasak hingga berubah coklat keemasan, tetapi sekarang boleh juga menghidangkannya dengan buah Pir.
Silakan mendatangi boulangerie di Vancouver ini bila ingin mencoba sajian gubahan Dewa-Dewi:
1. L’ atelier Patisserie
260 E 5th Ave, Vancouver, BC V5T 1H3
2. Beaucoup Bakery
2150 Fir St, Vancouver, BC V6J 3B5
3. Thierry Alberni
1059 Alberni St, Vancouver, BC V6E 1A1
4. Bâtard Bakery
3958 Fraser St, Vancouver, BC V5V 4E4
5. Ladurée
1141 Robson St, Vancouver, BC V6E 1B5
Senantiasa mematuhi aturan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah British Columbia saat berkunjung ke tempat-tempat tersebut untuk keamanan dan kenyamanan bersama.