Eksposisi Mahakarya “Uomo Universale”

Eksposisi Mahakarya “Uomo Universale”

Istimewa betul Musim Panas di Vancouver tahun 2021 ini. Vincent Van Gogh belum lagi usai berkunjung sekarang Leonardo Da Vinci sudah menyusul bertandang lewat pagelaran bertajuk ”The Da Vinci Experience” yang merupakan eksposisi seni khusus. Sebuah cara unik mengusung seorang Leonardo Da Vinci (1452-1519) dalam bentuk seni, penemuan, dan karya lain miliknya.

Vancouver, tepatnya di Tsawwassen, dipilih sebagai tempat kehadiran perdananya di Canada. 

Lelaki kelahiran Anchiano, Tuscany (sekarang Italia) dekat dengan kota Vinci yang lalu dijadikan nama belakangnya, memang tersohor sebagai seniman, penemu, dan sekaligus pemikir. Selaku arsitek, penyair, pelukis, insinyur, musisi juga pemahat. Padahal Da Vinci tidak menerima pendidikan formal selain membaca, menulis, dan matematika dasar. Akan tetapi ayahnya menghargai bakat artistiknya dan mengirimnya berguru kepada pematung dan pelukis terkenal bernama Andrea de Verrocchio dari Florence di saat Da Vinci berusia 15 tahun. Sekitar satu dekade lamanya Da Vinci berlatih menyempurnakan teknik melukis, memahat serta keterampilannya dalam seni mekanik. 

Minat Da Vinci nyatanya jauh melampaui seni rupa. Dipelajarinya sendiri mengenai alam, mekanika, anatomi, fisika, arsitektur, persenjataan, dan banyak lagi. “Saper Vedere” atau “Knowing How To See” (memahami cara memandang) adalah hal teramat penting yang diyakininya untuk menjalani semua aspek kehidupan sepenuhnya. Sains dan seni dilihatnya sebagai disiplin ilmu yang saling melengkapi. Buku catatan rahasia kepunyaannya penuh berisi invensi, pengamatan, dan beragam teori mencakup 4 tema besar:  lukisan, arsitektur, mekanika, dan anatomi manusia.  Dijabarkannya rinci dengan ribuan halaman ilustrasi yang digambar dengan rapi serta padat pendapat. Namun konsep-konsep yang diungkapkan dalam tulisannya kerapkali sulit ditafsirkan. Akibatnya, meskipun pada masanya dipuji sebagai manusia hebat, orang-orang sezamannya sering tidak sepenuhnya menghargai kejeniusannya – kombinasi kecerdasan dan imajinasi yang memungkinkannya menciptakan, setidaknya di atas kertas, desain-desain akurat serta penemuan-penemuan seperti sepeda, helikopter, dan pesawat terbang berdasarkan fisiologi dan kemampuan terbang kelelawar. Kata Sigmun Freud, neurologi asal Austria, “He was like a man who awoke too early in the darkness, while the others were all still asleep”

Seseorang yang bangun terlalu pagi dalam kegelapan, sementara yang lain masih lelap tertidur. 

Di antara sedikit lukisan da Vinci yang bertahan, ada dua yang tergolong mahakarya. Paling terkenal dan dikagumi sepanjang masa, yaitu The Last Supper atau Perjamuan Terakhir dan Mona Lisa

The Last Supper atau Perjamuan Terakhir dilukis selama waktunya di Milan, dari sekitar 1495 sampai 1498. Sebuah lukisan dinding tempera dan minyak di atas plester berukuran kira-kira 4,6 x 8,8 m. Dibuat untuk ruang makan Biara Santa Maria delle Grazie di kota itu. Menggambarkan suasana makan malam terakhir Yesus Kristus bersama 12 muridnya seraya berkata pada mereka, “Salah satu dari kamu akan mengkhianati Aku”. Ekspresi emosi serta bahasa tubuh berbeda yang ditunjukkan setiap murid Yesus dalam lukisan tersebut menjadi sorotan paling utama. 

Baca juga:  Kelap-Kelip Lampu untuk Beruang Grizzly

Sementara itu Mona Lisa ditengarai sebagai lukisan paling misterius di dunia. Meninggalkan kesan  lebih dari sekadar potret seorang wanita. Memunculkan bahan spekulasi berabad-abad lamanya perihal sosok yang digambarkan Leonardo Da Vinci tersebut. Sebuah kisah menyebutkan Mona Lisa adalah Lisa del Giocondo, istri pedagang sutra di Florence bernama Florentine Fransisco del Giocondo. Versi lain menyatakan itu gambaran diri Leonardo Da Vinci sendiri dalam bentuk perempuan dan sebuah penelitian terbaru menyimpulkan bahwa Mona Lisa merupakan imajinasi Da Vinci saja ketika diminta melukis karakter Ibu bagi anak seorang bangsawan yang piatu. 

Mona Lisa yang kini terpajang pada dinding Museum Louvre di Paris, Prancis, hanyalah berukuran 77 cm x 53 cm. Namun pada The Da Vinci Experience, pengunjung bisa berlama-lama menatap senyum enigmatik yang diciptakan-kira tahun 1503-1506 itu. 

Didatangkan langsung dari Italia dan dikuratori oleh Dr. Roberta Barsanti, director of Italy’s Leonardian Museum in Vinci, seluruh inovasi Da Vinci bakal menempati ruang pameran seluas 1200m persegi yang dilengkapi pula dengan proyeksi 360 derajat agar dapat dinikmati secara imersif dan modern. 

The Da Vinci Experience akan berlangsung mulai tanggal 29 Juni sampai bulan Agustus 2021. 

Weekday Prices (Monday to Thursday)

  • Adults (ages 16 and older) – $23.99
  • Seniors (ages 65 and older) – $21.99
  • Children (ages 4 to 15) – $19.99
  • Little kids (ages 3 and under) – 1 free per paying adult
  • Family Passes (for up to 2 adults & 2 children) – $71.99
  • Additional Children (above 2 per family) – $16.99 (up to a maximum of 2)

Weekend Prices (Friday, Saturday & Sunday)

  • Adults (ages 16 and older) – $25.99
  • Children (ages 4 to 15) – $21.99
  • Family Passes (for up to 2 adults & 2 children) – $83.99
  • Additional Children (above 2 per family) – $18.99 (up to a maximum of 2)

Link: https://sensea.show/canada/ untuk informasi lebih lanjut.

Photo from Leonardo da Vinci, Public domain, via Wikimedia Commons

Back to Top