Bukan Sekadar Membangun Jembatan

Bukan Sekadar Membangun Jembatan

Para perempuan Indonesia yang menjadi pemimpin organisasi perempuan di seluruh wilayah Nusantara berkumpul di Yogyakarta. Menyatukan pandangan dan semangat untuk terlibat dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, mengupayakan perbaikan gizi serta kesehatan ibu dan bayi, memikirkan pencegahan pernikahan usia dini bagi perempuan, membendung perdagangan anak-anak dan kaum perempuan. 

Isu-isu kritis itu didengungkan pada tanggal 22 Desember 1928 pada Kongres Perempuan Indonesia. Kongres pertama para perempuan Indonesia. Sebuah peristiwa yang menjadi tiang pancang lahirnya peringatan Hari Ibu di Indonesia.

Menyerupai kejadian 91 tahun lalu, bertempat di Trump International Hotel di Vancouver, Ibu Tuti W. Irman, Konsul Jenderal Indonesia,  mengadakan acara Year End Consul General Ladies’ Gathering. Perjumpaan akhir tahun khusus Konsul Jenderal perempuan dari berbagai negara yang sedang bertugas di Vancouver.

Dalam pidatonya, Ibu Tuti W. Irman menyampaikan upaya sederhana di balik pertemuan yang diadakan 19 Desember 2019 lalu, yaitu menjembatani perkawanan. Perkawanan lintas ras, perkawanan lintas budaya, perkawanan lintas gagasan.

“Simple idea behind our today gathering is building bridges. THAT IS exactly what I am doing. Building bridges among my friends. I have friends who have a fabulous facility — generous heart — can do attitude although quite new in town. I also have friends who are powerful but in need of an escape — a kind of fun time — socializing”.

“Today I am SO delighted that I can build bridges linking all my friends in this beautiful occasion. Today we are also celebrating Indonesian Mother Day by wearing our traditional fashion at the end of our gathering”.

Kemudian sebentuk pemandangan unik menyeruak. Ibu-Ibu Konsul Jenderal beragam negara mengenakan batik. Mereka terlihat senang dan merasa menyatu. 

Novita Yunus

Novita Yunus, perancang busana sekaligus pemilik merk Batik Chic, hadir menampilkan koleksinya yang telah melanglang buana di pagelaran fashion kelas dunia, seperti di Tokyo, New York dan Paris. Sedang berada di Vancouver juga dalam rangka memamerkan baju-baju rancangan terbaiknya. 

Baca juga:  Duabelas Menit Membebani Sepuluh Ribu Tahun

Ibu Tuti W Irman, perempuan asal Yogyakarta, kota tempat Kongres Perempuan Indonesia untuk pertama kalinya diselenggarakan, barangkali telah memboyong ide-ide perempuan-perempuan Indonesia sembilan dekade lalu ke tingkat yang lebih luas, bersama perempuan-perempuan lintas bangsa.

Bukan sekadar membangun jembatan, tetapi menjadi jembatan.

Foto oleh KJRI Vancouver

Back to Top