Blackberry, Si Hitam Manis

Blackberry, Si Hitam Manis

Kisaran awal tahun 2000, Blackberry, sebuah merek telepon seluler pintar keluaran Canada mendadak populer di Indonesia. Mengalahkan Nokia, pemain lama yang menempati peringkat atas terus-menerus. Nama Blackberry memang diambil berdasarkan nama buah. Dipilih karena tombol-tombol keyboard telepon seluler tersebut mirip dengan segerombol buah Blackberry.

Ada sekitar 375 spesies Blackberry yang ditemukan hampir di seluruh belahan dunia. Tinggi pohonnya bisa mencapai sekitar 3 meter. Tanaman ini tergolong tanaman yang “tidak merepotkan”. Dapat tetap tumbuh sangat baik meski di tanah yang ‘buruk’ sekalipun. Oleh karena itu, Blackberry dianggap oleh budaya kuno sebagai tanaman liar dan hanya sedikit catatan dari sejarawan yang bercerita mengenai semak-semak Blackberry di pekarangan belakang rumah (Backyard Culture).

Sebuah bukti menarik didapat pada tubuh perempuan dari Iron Age, yang ditemukan di Denmark tahun 1835, di mana kedapatan buah Blackberry dalam perutnya. Menandakan bahwa Blackberry telah dikonsumsi sekitar 2500 tahun yang lalu sehingga menjadi masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Blackberry telah dimakan oleh manusia selama ribuan tahun. Bangsa Romawi pun ditengarai meramu teh dari daun tanaman Blackberry untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

Photo by Erol Ahmed on Unsplash

Di Canada, Blackberry teramat mudah dijumpai. Di taman-taman umum dan bahkan di pinggir jalan. Membuat siapapun bebas mengambil buahnya dan memakannya langsung. Kadangkala mesti memakai bantuan pengait untuk merundukkan bagian batang yang tinggi. Waktu terbaiknya terjadi di bulan Agustus, namun sekarang varietasnya memungkinkan untuk berbuah hingga September. Bila sudah betul-betul matang, Blackberry akan gampang dipetik dan berjatuhan bila batangnya digoyang-goyangkan

Dinobatkan sebagai “Superfood”, buah Blackberry merupakan sumber luar biasa dari Vit A, B1, B2, B3, B6, Folate, Vit C, E dan K.

Baca juga:  Permata Khatulistiwa

Blackberry tidaklah langsung menjadi hitam. Buahnya berwarna merah dulu sebelum menjadi matang dan berubah hitam. Mengingatkan pada ungkapan lama, “Blackberries are red when they are green”

Buah lembut ini sangat sering terhidang sebagai makanan penutup, atau dalam bentuk Selai, Jelly dan terkadang Wine, selain juga digunakan untuk memproduksi permen. 

Blackberry berkolaborasi dengan Apple? Tentu bisa. Menjadi Pie yang lezat dan renyah!

Cover Photo by Photo by –> paypal.me/ninekoepfer on Unsplash

Back to Top